Jumat, 19 November 2010

TUGAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA

Konsumen
Adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak - hak konsumen.

Perlindungan Konsumen
Adalah perangkat hukum yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak konsumen. Sebagai contoh, para penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada konsumen.

Perangkat Hukum Di Indonesia
UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa, hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif, hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya dan sebagainya.

Di Indonesia, Dasar Hukum Yang Menjadikan Seorang Konsumen Dapat Mengajukan Perlindungan Adalah:
• Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33.
• Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821
• Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
• Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa
• Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
• Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag Prop/Kab/Kota
• Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795 /DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsume

Tokoh Luar
• Florence Kelley
• Ralph Nader
• Michael Vernon
• Curtis Arnold
• Herb Denenberg

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Adalah sebuah organisasi non profit yang bergerak dalam bidang perlindungan konsumen. Sebagai anggota Consumers International (CI), YLKI bersama organisasi konsumen di seluruh dunia menyerukan agar G20 mengambil tindakan segera untuk melindungi konsumen jasa keuangan. Kelompok ini diusulkan terdiri dari badan perlindungan konsumen, organisasi konsumen independen, dan pakar lain yang mewakili kepentingan konsumen jasa keuangan, baik dari Negara maju maupun berkembang.
Kelompok Pakar Perlindungan Keuangan akan menyampaikan laporan pada G20 Summit tahun 2011 dengan rekomendasi yang mendukung perlindungan konsumen keuangan yang efektif di dunia. Secara khusus, Kelompok Pakar akan merekomendasikan pemerintah Negara-negara anggota mengadopsi standar minimal terkait :
1. Persyaratan kontrak (klausula baku, kontrak standar) yang adil serta biaya produk dan jasa keuangan
2. Desain dan kertebukaan informasi pada produk-produk keuangan
3. Tata kelola dan fungsi badan perlindungan konsumen keuangan
4. Kelembagaan penyelesaian sengketa konsumen jasa keuangan yang sederhana, murah dan cepat.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_konsumen
http://www.ylki.or.id/

Kamis, 18 November 2010

KUMPULAN LIRIK LAGU INDONESIA

PELANGI DIMALAM HARI (VIDIALDIANO)
Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah ku lakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu
Kini ku bagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi

Ku sadari yang telah ku lakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa ku membukanya
Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti

Reff :
Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati
Oh cinta

Tak harus bersama
Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Walau tak disampingku
Itu ketulusan cintaku

CEMBURU NGURAS HATI (VIDIALDIANO)
Tiga hari kunanti
Jawabanmu oh kasih
Setiap saat ku harap
Ada keajaiban dalam dirimu
Indahnya masa lalu
Tergores amarahku
Cemburu menguras hati
Galau kini menyiksa diri

Reff :
Kembalilah kau kekasihku
Jangan putuskan kau tinggalkan aku
Sekalipun sering ku menyakitimu
Tapi hanya kaulah pengisi hatiku
Oo... Maafkan aku
Oo... Maafkan egoku
Oo... Maafkan diriku

JIKA CINTA DIA (GEISHA)
Author : Chord Frenzy

[intro] E F# G#m

G#m F# E
Terlampau sering kau buat air mataku
G#m F# E
Tak pernah kau tahu dalamnya rasa cintaku
E F#
Tak banyak inginku jangan kau ulangi
G#m
Menyakiti aku sesuka kelakuanmu
E F#
Ku bukan manusia yang tidak berfikir
C#m
Berulang kali kau lakukan itu padaku

[chorus]
E F#
Jika cinta dia jujurlah padaku
G#m
Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
E F#
Jika cinta dia ku coba mengerti

G#m F# E
Teramat sering kau membuat patah hatiku
E F#
Kau datang padanya tak pernah kutahu
G#m
Kau tinggalkan aku disaat ku butuh kan mu
E F#
Cinta tak begini selama ku tahu
C#m
Tetapi ku lemah karena cintaku padamu

[chorus]
E F#
Jika cinta dia jujurlah padaku
G#m
Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
E F#
Jika cinta dia ku coba mengerti
B
Mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku

[interlude] E F# G#m 2x


[chorus]
E F#
Jika cinta dia jujurlah padaku
G#m
Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
E F#
Jika cinta dia ku coba mengerti
B
Mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku
E F#
Jika cinta dia ku coba mengerti

E F#
Jika cinta dia jujurlah padaku
G#m
Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
E F#
Jika cinta dia ku coba mengerti
C#m G#m
Mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku

KAMU YANG PERTAMA (GEISHA)
Berawal dari cintaku pertama
Diawal ku jumpa
Kamu benar membuatku tergila-gila
Ke langit jadinya

Kau pun kiriminkan seribu puisi cinta
Tak pernah ku duga
Ku balas kamu dengan senyuman manja
Kau hanya tertawa

#
Malu-malu tapi mau
Ku lihat sayang
Tampak jelas di matamu
Lama-lama kau mendekat
Ku lihat sayang
Katakan cinta untukku

Reff 1:
Kamu memang yang pertama cinta
Menyentuh pipiku dengan manja
Karena kamu yang ku rasa cinta
Mendapatkan segalanya

Kau mulai lagi dengan tingkah lakumu
Ku tersipu malu
Kau titip salam lewat mentariku
Berdegup jantungku

Back to #

Reff 2:
Kamu memang yang pertama cinta
Memulai dengan senyuman manja
Karena kamu yang ku rasa cinta
Lebih dari segalanya
Cinta....
Back to Reff 1, Reff 2

TAK KAN PERNAH ADA (GEISHA)
[intro] Em D

D A/C#
Dia memang hanya dia
Bm
Ku slalu memikirkannya
Bm
Tak pernah ada habisnya

D A/C#
Benar dia benar hanya dia
Bm
Ku slalu menginginkannya
Bm
Belaian dari tangannya

G
Mungkin hanya dia
D/F#
Harta yang paling terindah
Em
Di perjalanan hidupku
Em
Sejak derap denyut nadiku

G
Mungkin hanya dia
D/F#
Indahnya sangat berbeda
Em A
Ku haus merindukannya

[chorus]
D A/C#
Ku ingin kau tahu isi hatiku
Bm A
Kaulah yang terakhir dalam hidupku
G D/F#
Tak ada yang lain hanya kamu
Em
Tak pernah ada takkan pernah ada


D A/C#
Benar dia benar hanya dia
Bm
Ku slalu menginginkannya
Bm
Belaian dari tangannya

G
Mungkin hanya dia
D/F#
indahnya sangat berbeda
Em
Ku haus merindukannya


[interlude] G A D A/C# B
G A


[chorus]
D A/C#
Ku ingin kau tahu isi hatiku
Bm A
Kaulah yang terakhir dalam hidupku
G D/F#
Tak ada yang lain hanya kamu
Em
Tak pernah ada takkan pernah ada

D A/C#
Ku ingin kau selalu di fikiranku
Bm A
Kau yang selalu larut dalam darahku
G D/F#
Tak ada yang lain Hanya kamu
Em
Tak pernah ada takkan pernah ada

[Coda] G A D A/C# B
G A D

KARENA AQ CINTA KAMU (BCL)
Jika ada yang bilang ku lupa kau
Jangan kau dengar
Jika ada yang bilang ku tak setia
Jangan kau dengar
*courtesy of IstanaLagu.com
Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Semua itu karena ku cinta kau
*courtesy of FunLirik.com
Jika ada yang bilang ku tak baik
Jangan kau dengar
Jika ada yang bilang ku berubah
Jangan kau dengar
Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Semua itu karena ku cinta kau
Kau
Reff:
Saat kau ingat aku ku ingat kau
Saat kau rindu aku juga rasa
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Ku lakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan
Tuhan yang tahu ku cinta kau
Jika kau tak percaya pada ku
Sakitnya aku
Jika kau lebih dengar mereka
Sedih hatiku
Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Semua itu karena ku cinta kau
Kau
Back to Reff:
Saat kau ingat aku ku ingat kau
Saat kau rindu aku juga rasa
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Kau tahu ku juga ingin denganmu
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Ku lakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan
Tuhan yang tahu ku cinta kau

Kerangka Karangan (Outline)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap di sebut outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal - balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan - gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas - lepas.

1.2 Batasan Masalah
Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan penulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya membatasi penulisan ini pada pola susunan secara garis besar, macam – macam dan syarat pembuatan outline (kerangka karangan).

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pola susunan outline ( kerangka karangan ) secara garis besar.
2. Untuk mengetahui macam - macam outline ( kerangka karangan ) berdasar sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya
3. Untuk mengetahui syarat outline ( kerangka karangan ) yang baik
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Outline ( Kerangka karangan )
Berikut ini pengertian dari outline ( kerangka karangan ) adalah sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

2.1.2 Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

2.1.3 Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap di sebut outline final.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub - sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub - sub topik yang lebih terperinci.
2.2 Manfaat Outline ( Kerangka Karangan )
1. Untuk menjamin tulisan terarah,dan konseptual
2. Untuk menyusun krangka karangan secara teratur
3. Membantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang,sehingga tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik
4. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda – beda
5. Menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih
6. Memudahkan penulis mencari materi pembantu

2.3 Pola Susunan Outline ( Kerangka Karangan )
secara garis besar, pola kerangka karangan dibagi menjadi dua yaitu pola alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat pola susunan kerangka karangan.
1. Pola Alamiah
Merupakan suatu urutan unit – unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.
 Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Kronologis ( waktu )
Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap – tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.
Contohnya : Topik ( riwayat hidup seorang penulis )
ð asal usul penulis
ð pendidikan si penulis
ð kondisi kehidupan penulis
ð keinginan penulis
ð karir penulis
b. Spasial ( ruang )
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan – tulisan yang bersifat deskriptif .
contohnya : Topik ( hutan yang sering mengalami kebakaran )
ð Di daerah Kalimantan
ð Di daerah Sulawesi
ð Di daerah Sumatra
c. Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya itu.
2. Pola Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
 Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :
a. Klimaks dan Antiklimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
Contoh : Topik ( turunnya Suharto )
ð Keresahan masyarakat
ð Merajalela nya praktek KKN
ð Keresahan masyarakat
ð Kerusuhan social
ð Tuntutan reformasi menggema
b. Kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian – perincian yang menelusuri akibat – akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan – persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya .
contoh : Topik ( krisis moneter melanda tanah air )
ð Tingginya harga bahan pangan
ð Penyebab krisis moneter
ð Dampak terjadi krisis moneter
ð Solusi pemecahan masalah krisis moneter
c. Pemecahan Masalah
Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang – kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif – alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
Contoh : Topik ( virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya )
ð Apa itu virusH1N1
ð Bahaya virus H1N1
ð Cara penanggulangannya
d. Umum khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh ( umum ), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci ( khusus ).
Contoh : Topik ( pengaruh internet )
ð Para pangguna internet
• Anak – anak
• Remaja
• Dewasa
ð Manfaat internet
• Media informasi
• Bisnis
• Jaringan ocial
ð Dan lain – lain

e. Familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur – angsur pindah kepada hal – hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan – keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca

2.4 Macam-macam Outline ( Kerangka Karangan )
 A. Berdasar Sifat Rinciannya:
1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya tidak kompleks
b) Akan segera digarap
2) Kerangka Karangan Formal:
Terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya sangat kompleks
b) Topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap
Cara kerjanya:
Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.
 B. Berdasar Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik


2.5 Syarat Kerangka Karangan yang baik
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Kemudian buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide
atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
 langkah-langkah menyusun karangan satu per satu:
1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.
Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan
Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing - masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.



Berikut ini petunjuk - petunjuknya :
1. Catat hal penting semampunya.
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis karena bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)
5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di dalam bahasa indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
• Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan menggunakan pola alamiah dan pola logis.
• Macam – macam outline ( kerangka karangan ) dapat berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya.
• Syarat outline ( kerangka karangan ) yang baik adalah sebagai berikut :
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide
atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.









DAFTAR PUSTAKA


1. http://jawerez.wordpress.com/2010/01/13/outline-kerangka-karangan/
2. http://nina-gusnedy.blogspot.com/2010/05/outline-kerangka-karangan.html
3. http://gladysdizz.blogspot.com/2010/06/outlinekerangka-karangan.html
4. http://sitompulke17.wordpress.com/2009/12/22/outlinekerangka-karangan/
5. http://anugerawan.blogspot.com/2009/12/kerangka-karangan-outline.html
6. http://krichul.wordpress.com/2009/12/18/tugas-b-indonesia-ke-5-outline/
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
8. http://myth90.blogspot.com/2010/11/kerangka-karangan-outline.html

PERILAKU KONSUMEN

Masalah ekonomi timbul sebagai akibat adanya kenyataan-kenyataan di bawah ini : jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak dan alat pemuas kebutuhan , relatif dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut di atas , sangat terbatas .
Dari masa pra sejarah sampai jaman modern seperti sekarang ini belum pernah di jumpai suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya dengan semakin banyak alat kapital yang mereka miliki : yang semuanya ini meningkatkan kemampuan
Mereka dalam menghasilkan barang – barang dan jasa-jasa yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka . menghadapi kenyataan tidak dapat terpenuhinya semua kebutuhan mereka , maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk bersikap rasional yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar – besarnya dari penggunaan alat pemuas kebutuhan tertentu , atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban paling kecil di antara pilihan – pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu .
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar yaitu kelompok ekonomi , deskriptif , kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi terapan . ekonomi deskriptif atau descriptive economics , mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang releven mengenai sesuatu masalah ekonomi .
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku pelaku-pelaku ekonomi .oleh karena itu ada manfaatnya apabila untuk sejenak perhatian kita, kita arahkan guna mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku –pelaku ekonomi tersebut dan hubungan – hubungan yang lazim terjadi di antara mereka .
Untuk singkatnya di bawah ini secara lebih lengkap diperinci materi bahas yang banyak termuat dalam buku – buku teks ekonomi mikro :
 Teori konsumen . bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi rumah – rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal .
 Teori badan usaha . bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan , dalam menentu kan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan dan dalam menentukan kombinasi sumber-sumber yang dipergunakan dalam proses produksi.
 Teori harga pasar, bagian dari pada ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa-jasa .
 Teori distribusi pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya , yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal dan sewa untuk sumber daya alam .
 Teori keseimbangan umum .teori-teori yang disebutkan di atas yaitu teori konsumen, teori produsen,teori harga pasar dan teori distribusi pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh mempengaruhi atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya