Pengertian Biaya
Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian biaya diantaranya menurut (Mulyadi,1993 : 8). Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang akan kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut (Burhan Napitupulu, 1991 : 6). Biaya adalah pemakaian barang – barang yang dinilai untuk pencapaian hasil (output) tertentu.
Sedangkan Biaya (cost) menurut (Firdaus A. Dunia, 1994 : 21), adalah pengeluaran – pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat yang meneliti satu periode akuntansi tahunan.
Elemen – Elemen Biaya
a. Biaya Produksi
Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian - bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung yang berhubungan dengan proses produksi.
b. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan kegudang pembeli, gaji karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sampel).
c. Biaya Administrasi dan Umum
Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntansi, biaya fotocopy.
d. Biaya Langsung (Direct cost)
Biaya yang terjadi yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
e. Biaya Tidak Langsung (Inderect cost)
Biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.
Biaya Bahan Baku
Dibawah ini pendapat mengenai biaya bahan baku diantaranya menurut (Tresno Lesmono, 1998 : 2) Biaya bahan baku, biaya ini timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang jadi yang akan dibuat.
Biaya Tenaga Kerja
Menurut (Mulyadi, 1993 : 343) Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut (Tresno Lesmono, 1998 : 2) Biaya tenaga kerja langsung, biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pengolahan barang, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak langsung terlibat dalam pengelolaan barang.
Biaya Tenaga Kerja Digolongkan Beberapa Macam :
Biaya tenaga kerja dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
1. Biaya Produksi ( Terdiri dari Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung).
Biaya Produksi adalah semua upah buruh dan insentip dalam rangka memproduksi suatu produk
2. Biaya Komersial ( terdiri dari Gaji direksi dan gaji karyawan kantor).
Biaya Komersial adalah semua pembayaran gaji yang dibayarkan kepada para pegawai (tetap/tidak tetap) guna mempertahankan eksistensi operasional perusahaan.
Biaya Overhead Pabrik
Semua biaya – biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan ini terdiri dari biaya bahan tak langsung , biaya tenaga kerja tak langsung dan semua biaya – biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk ataupun job. Item biaya overhead pabrik sangat banyak, sehingga apabila ditinjau dari perilaku biaya, dapat disusun klasifikasi sebagai biaya tetap dan biaya variabel. Meskipun pada dasarnya terdapat biaya semi variabel yang mengandung kriterium sebagai biaya variabel maupun tetap. Namun untuk memudahkan perhitungan biaya dan pengendalian biaya, maka klasifikasi biaya semi variabel tersebut dipecah lagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Pemisahan biaya ini sebenarnya mengandung kelemahan, mengingat tidak ada metode yang dianggap tetap dalam pemisahan biaya semi variabel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. A. W. Tunggal, 1993, Akuntansi Biaya, Jakarta: Rineka Cipta.
2. Cashin , 1988, Akuntansi Biaya, (The National Association of
Accountants / NAA).
3. Firdaus A. Dunia, 1994, Akuntansi Biaya, Buku Satu Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
4. Marcell Schweitzer dan Hans-Ulrich Kueper, Akuntansi Biaya, Alih
Bahasa oleh Burhan Napitupulu dan Teddy Pawitro, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1991.
5. Mulyadi, 1993, Akuntansi Biaya, Edisi ketiga, Yogyakarta: BPFE
Universitas Gunadarma.
6. R. A. Supriyono, 1999, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE Universitas
Gajahmada.
7. Tresno Lesmono, 1998, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Akademia
Akuntansi YKPN.
Rabu, 05 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar